Langit senja

Tatkala mentari mulai berpamitan dan bersiap untuk meninggalkan siang yang indah, saat itulah senja mulai menyapa. Langit dengan penuh warna jingga nan elok membuat mata yang melihat tak mau berpindah.

Saat itulah suatu cerita dimulai, saat itulah benih benih kagum pun bermunculan tanpa tahu dari mana asalnya, saat itulah.. iya dimulai dari saat itu.

“Mungkin kita ditakdirkan bersama” yaa kata kata itu yang selalu ku sebut dan ku ucap untuk mu yang selalu mengisi hari hari ku kala itu, kita yang waktu itu masih sama sama duduk di bangku SMA memulai cerita indah tanpa tahu akankah ini berakhir dengan bahagia apakah sebaliknya.

Sehari dua hari, seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, setahun bahkan sampai dua tahun pun berlalu dengan sangat cepat, hingga pada akhirnya kata yang terucap pada waktu itu bukanlah kata kata yang selalu aku ucapkan untuk mu melainkan kata maaf dan maaf, hanya itu yang bisa aku ucapkan untukmu untuk menebus rasa bersalahku.

sekali lagi aku minta maaf.

Harapan...

Harapan itu memang selalu ada, namun haruskah aku menunggu lama, hingga harapan itu benar-benar tercapai.?
entah sampai kapan, aku harus menunggu menunggu dan menunggu.
hidup itu memang susah di tebak.
tak ada yang mengerti jalannya kehidupan itu seperti apa.
suramkah...?
cerahkah...?
entahlah.
hanya bisa berusaha menjadi lebih baik, meskipun banyak yang tak suka.

posisi ku saat ini, akupun tak tau.
di inginkan, ataukah ada yang berusaha menyingkirkan ku?
terserah...
"Jangan pernah berhenti berharap, meskipun harapan itu begitu sulit untuk terwujud".